Oleh: Jumpa Perdana Putra
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
Dimuat di rubrik opini — MENYAPANEWS.COM
Pendahuluan
Indonesia sebagai negara demokrasi berarti menjamin kebebasan tiap individu, terutama kebebasan pers sebagai bentuk keterbukaan informasi. Pers atau media massa dalam hal ini merupakan elemen penting dalam hidupnya demokrasi dalam suatu negara. Pers berperan dalam menjamin proses akuntabilitas publik dapat berjalan dengan lancar. Pers juga berperan sebagai alat kontrol sosial, baik untuk pemerintah maupun masyarakat. Pers bebas mengkritik berbagai kebijakan yang dikeluarkan eksekutif, legislatif maupun yudikatif (Efendi, dkk, 2023).
Pembahasan
Melihat pentingnya peran dan fungsi lembaga pers dalam suatu negara, maka pemerintah harus menjamin kebebasan pers. Dalam menjamin kebebasan pers tersebut, pemerintah membuat regulasi yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Walaupun sudah dijamin oleh negara, nyatanya masih ada tindakan yang mengancam kebebasan pers di Indonesia. Melansir dari DataIndonesia.id indeks kebebasan pers Indonesia berada di angka 44,13 poin atau masuk dalam kategori sulit. Skor itu membuat Indonesia berada di posisi ke-127 dari 180 negara. Skor indeks kebebasan pers Indonesia tahun ini bahkan turun dari 2024 yang sebesar 51,15 poin. Peringkat Indonesia pun merosot dari tahun lalu yang berada di posisi 111 dari 180 negara.
Penurunan indeks kebebasan pers menunjukkan masih adanya perilaku menyimpang yang tidak dapat menjamin hak pers di Indonesia. Insiden ini masif terjadi, salah satunya adalah insiden intimidasi oleh ajudan Gubernur Kalimantan Timur, yang terjadi pada 21 Juli 2025. Melansir dari Detik.com, insiden terjadi pada wartawan bernama Fatih. Dia menceritakan awalnya dia mengikuti sesi doorstop usai kegiatan penandatanganan kerja sama Pemprov Kaltim dengan salah satu yayasan. Ketika hendak menanyakan perihal kebijakan batu bara dan instruksi paripurna DPRD Kaltim, ia mengaku ditegur seorang ajudan perempuan berinisial S. “Pas saya tanya lagi, nadanya mulai tinggi. Dia bilang, Mas, sudah mas. Masnya ini dari kemarin kayak gini, tandai, tandai,” tuturnya, Selasa (22/7/2025).
Kalau kita mundur lebih jauh lagi kebelakang, masih banyak fenomena atau insiden yang menjadi bentuk kegagalan dari jaminan kebebasan pers di Indonesia, seperti yang lain adalah teror kepada Tempo. Melansir dari Tempo (2025), untuk pertama kalinya, redaksi Tempo mendapatkan teror dengan memakai hewan sebagai perantara pesan, seperti teror kepala babi dan enam bangkai tikus. “Sebelum-sebelumnya teror memakai serangan digital, penyadapan, intersepsi Pegasus, penggerudukan oleh massa, bahkan bom,” kata Bagja Hidayat, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, pada 28 Maret 2025.
Dengan melihat indeks kebebasan pers berdasarkan data dan fakta dilapangan- maka dapat dilihat masih banyak hal yang harus dibenahi. Apakah demokrasi hari ini sudah berhasil menempati perannya dengan baik? Hal tersebut masih menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, banyak hal yang menyimpang dari yang katanya demokrasi tersebut, dan salah satunya adalah indeks kebebasan pers yang semakin menurun.
Kesimpulan
Secara umum, insiden-insiden ini menjadi cerminan dari kompleksitas antara relasi kuasa. Dengan adanya insiden ini, regulasi yang ada terasa dicederai oleh fakta di lapangan. Dinamika kekuasaan di Kalimantan Timur khususnya, dan Indonesia pada umumnya, sangat dipengaruhi oleh media hari ini, karena media adalah salah satu jaminan dari demokrasi di sebuah negara. Maka dari itu, demokrasi yang ada harus terasa nyata—dengan menjamin secara utuh kebebasan di Indonesia. Tindakan-tindakan yang dapat mencederai kebebasan pers harus dengan tegas ditindak.
Daftar Pustaka
Budi Kurniawan, Muhammad. 2025. “Ajudan Gubernur Kaltim Diduga Intimidasi Jurnalis, AJI Samarinda Kecam.” Detik.com, 22 Juli 2025. Diakses 15 September 2025. https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8024112/ajudan-gubernur-kaltim-diduga-intimidasi-jurnalis-aji-samarinda-kecam.
Data Indonesia. 2025. “Laporan Kumpulan Data Seputar Kondisi Pers dan Jurnalis di Indonesia Hingga 025.” Diakses 15 September 2025. https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8024112/ajudan-gubernur-kaltim-diduga-intimidasi-jurnalis-aji-samarinda-kecam.
Efendi, Erwan, Miftahul Hasniyah Nasution, Umi Hasanah Purba, Salsabila Fazri Az-zahra, Khairunnisa Ritonga, dan Karin Reindra. 2023. “Peran Pers Dalam Membangun Negara dan Daerah.” Journal Of Social Science Research.
Tempo. 2025. “Kronologi Detail Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Redaksi Tempo.” Tempo.co, 28 Maret 2025. Diakses 15 September 2025. https://www.tempo.co/politik/kronologi-detail-teror-kepala-babi-dan-bangkai-tikus-untuk-redaksi-tempo-1225227.
*Opini ini adalah tanggung jawab pribadi penulis, ditulis berdasarkan perspektif akademik sekaligus keprihatinan terhadap realitas kebebasan pers yang semakin tergerus. (HF)