MENYAPANEWS.COM – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar mendorong perusahaan pertambangan membangun kolaborasi dengan Pemerintah dalam penanganan sampah yang hingga kini masih menjadi polemik bersama.
Deni mengatakan jika saat ini penanganan sampah masih belum ditangani secara optimal, sehingga membutuhkan kolaborasi dari berbagai instansi, termasuk pihak swasta. Mengingat, volume sampah di Kota Samarinda tiap tahun selalu meningkat.
Hal ini dikarenakan setiap hari, masyarakat Kota Samarinda menghasilkan 600 ton sampah perhari. Bahkan nilai tersebut berpotensi akan lebih tinggi seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Samarinda.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, volume sampah di Kota Tepian pada tahun 2022 mencapai 924.168,00 meter kubik, sementara tahun 2023 mencapai 841.286,00 meter kubik. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan volume sampah mencapai 17.118 meter kubik setiap tahunnya.
“Memang sampah ini masalah yang ada di Kota kita,” tuturnya.
Kondisi ini pun membuat dirinya prihatin. Sehingga mengajak perusahaan pertambangan untuk berkolaborasi untuk mengatasi persoalan sampah melalui Program CSR yang dimiliki.
Jika perusahaan menghendaki untuk mengalokasikan dana CSR untuk menambah armada pengangkut sampah, ia menilai akan mempermudah pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
“Kalau memang bisa diwujudkan, ini pasti sangat membantu kita mengatasi sampah di wilayah kita,” pungkasnya. (Adv/Rk)