MENYAPANEWS.COM – Festival Kreatif Pemuda Ramadhan (FKPR) ke-2 menunjukkan bahwa tradisi dan kreativitas dapat berjalan beriringan dalam membentuk karakter pemuda yang lebih inovatif.
Acara yang berlangsung sejak 12 hingga 15 Maret 2025 ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat mereka dalam berbagai bentuk seni dan budaya Islami.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara, Aji Ali Husni, menyatakan bahwa festival ini menjadi bukti bahwa pemuda mampu menjaga tradisi sambil terus berinovasi dalam menyalurkan kreativitas mereka.
Menurutnya, kegiatan ini memberikan ruang bagi anak muda untuk mengembangkan bakat sambil tetap menjunjung nilai-nilai kearifan lokal.
“Kami melihat bagaimana pemuda menggabungkan unsur tradisi dan inovasi dalam berbagai kompetisi yang ada. Ini adalah hal yang positif,” katanya pada Sabtu (15/3).
Salah satu contoh nyata adalah lomba habsyi dan kaligrafi yang tetap mempertahankan nilai-nilai Islami, tetapi dikemas dengan sentuhan modern agar lebih menarik bagi generasi muda.
Antusiasme peserta yang berasal dari berbagai kecamatan menunjukkan bahwa seni Islami masih memiliki tempat di hati pemuda.
Selain itu, lomba Begeran Sahur menjadi bukti bahwa tradisi lokal bisa diangkat kembali menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat. Lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat solidaritas antar peserta dan komunitas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya lokal bisa tetap hidup dan relevan, asalkan ada inovasi dalam penyajiannya,” jelasnya.
Kesuksesan FKPR tahun ini menjadi motivasi bagi Dispora Kukar untuk terus mengembangkan konsep acara agar lebih menarik dan memberikan dampak yang lebih besar bagi pemuda. Rencana pengembangan festival mencakup variasi lomba yang lebih luas serta melibatkan lebih banyak komunitas kreatif.
“FKPR ke depan harus semakin besar dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” tutupnya. (Adv/Fr)
