Pengurus Daerah Islam Indonesia Kota Samarinda Gelar TERAS “Temu Inspirasi dan Temu Aspirasi”: Pemuda Bicara IKN – Antara Mimpi dan Realita

MENYAPANEWS.COM – SAMARINDA, Dalam upaya mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam pembangunan nasional, Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Samarinda menyelenggarakan acara *Temu Inspirasi Temu Aspirasi* bertajuk “Pemuda Bicara IKN: Antara Mimpi dan Realita” pada 31 Agustus 2024. Acara ini menjadi forum terbuka bagi pemuda untuk menyuarakan aspirasi dan pandangan kritis mereka terhadap pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, sekaligus menjadi ruang bagi mereka untuk lebih memahami peran strategis yang bisa mereka ambil dalam pembangunan bangsa.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini adalah:
*Arianto* – Ketua HMI Komisariat Politani, yang menekankan bahwa pemuda tidak boleh hanya menjadi penonton dalam pembangunan IKN. Menurutnya, pemuda harus menjadi penggerak perubahan, memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja dan inovasi yang akan menyejahterakan masyarakat luas.

Sayid Ferhat Hasyim Founder Aliansi Masyarakat Sosial Movement, menginspirasi peserta dengan ajakannya agar pemuda berani mempertanyakan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Sayid menegaskan bahwa peran pemuda sebagai kontrol sosial sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan IKN tidak hanya membawa keuntungan bagi segelintir pihak, tetapi juga memperhatikan keadilan sosial.

M. Fauzan Amrilah Sekretaris Jenderal Lembaga Dakwah Nahdatul ulama (LDNU) Kaltim, mendorong pemuda untuk lebih aktif dalam memahami regulasi dan kebijakan. Ia percaya bahwa pemuda harus mengambil peran sebagai pengawas yang kritis terhadap implementasi kebijakan IKN, agar proyek ini berjalan sesuai prinsip keadilan dan transparansi.

Hafizh Saputra Kepala Bidang Eksternal PD PII Samarinda, memberikan dorongan motivasi dengan menyatakan bahwa masa depan IKN adalah masa depan pemuda. Ia menekankan pentingnya pendidikan, keterampilan, dan partisipasi aktif dalam diskusi publik agar pemuda dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

Mitra Setiawan Founder Paradigma, mengajak pemuda untuk berpikir visioner dan berani mengkritisi model ekonomi pembangunan IKN. Menurutnya, tantangan terbesar bagi generasi muda adalah bagaimana memastikan pembangunan IKN mampu menciptakan peluang yang adil dan merata bagi semua kalangan, bukan hanya menjadi mimpi kosong.

Suwardi Sagama Akademisi UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI), memotivasi pemuda untuk memahami bahwa pembangunan tidak hanya tentang kemajuan fisik, tetapi juga tentang keseimbangan ekologi dan sosial. Ia menekankan pentingnya pemuda mengambil peran dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah pembangunan IKN yang masif.

Melalui diskusi ini, peserta diingatkan bahwa peran pemuda sangatlah penting dalam mewujudkan visi pembangunan IKN yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil. Acara ini bukan hanya tempat untuk menyuarakan kritik, tetapi juga menjadi ajang bagi pemuda untuk memahami bahwa masa depan bangsa, khususnya dalam proyek besar seperti IKN, berada di tangan mereka. Pemuda diharapkan untuk terus berani bermimpi besar, sambil tetap realistis dan proaktif dalam memastikan bahwa pembangunan IKN berjalan sesuai dengan harapan rakyat Indonesia.

Dengan semangat ini, PII Samarinda berharap generasi muda tidak hanya berperan sebagai saksi perubahan, tetapi juga menjadi aktor kunci dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *